Menurut
Tarigan (1997: 168) disebutkan bahwa analisis kesalahasan berbahasa merupakan
suatu proses. Sebagai suatu proses maka ada prosedur yang harus diikuti sebagai
pedoman kerja. Prosedur itu terdiri dari beberapa tahap, yaitu: memilih korpus
bahasa, mengenali kesalahan, menjelaskan kesalahan, dan mengevaluasi kesalahan.
Setyawati
(2010: 171) menjelaskan bahwa pemenggalan kata atau persukuan diperlukan
apabila kita harus memenggal sebuah kata dalam tulisan jika terjadi pergantian
baris. Pada pergantian baris, tanda hubung harus dibubuhkan di pinggir ujung
baris, bukan di bawah ujung garis. Perlu juga diketahui, suku kata atau imbuhan
yang terdiri atas sebuah huruf tidak dipenggal agar tidak terdapat satu huruf
pada ujung baris atau pada pangkal baris. Sering kita jumpai pemenggalan kata
yang tidak sesuai dengan kaidah tata bahasa yang benar. Berikut ini akan
diuraikan satu per satu bentuk-bentuk kesalahan pemenggalan kata.
1.
1. Kesalahan
Pemeggalan Dua Vokal yang Berurutan di
Tengah Kata
Contoh:
Bentuk
Baku Bentuk
Tidak Baku
la-in la
– in
sa-at sa – at
da-un da
– un
au-la a-ula
am-boi a – mboi
sau-da-ra sa-u-da-ra
pan-tai pant-ai
Kaidah
pemenggalan yang benar adalah jika di tengah kata ada dua vokal yang berurutan, pemenggalan dilakukan di antara kedua vokal tersebut. Fonem diftong /ai/, /au/,
dan /oi/ tidak pernah diceraikan. Apabila memenggal atau menyukukan sebuah
kata, kita harus membubuhkan tanda hubung (-) di antara suku-suku kata itu
dengan tidak mendahului atau diikuti spasi.
2.
2. Kesalahan
Pemenggalan Dua Vokal Mengapit Konsonan di Tengah Kata
Contoh:
Bentuk
Baku Bentuk
Tidak Baku
se-ret ser-et
pa-man pam-an
ba-ngun ban-gun
akh-lak ak-hlak
ma-sya-ra-kat mas-ya-ra-kat
i-sya-rat is-ya-rat
Kaidah pemenggalan yang benar adalah jika di tengah kata ada konsonan di antara dua vokal, pemenggalan dilakukan sebelum konsonan tersebut. Selain itu, karena ng, ny, sy, dan kh melambangkan satu konsonan; gabingan huruf itu tidak pernah diceraikan, sehingga pemenggalan suku kata terdapat sebelum atau sesudah pasangan huruf itu.
3.
3. Kesalahan
Pemengggalan Dua Konsonan Bebrurutan di Tengah Kata
Contoh:
Bentuk
Baku Bentuk
Tidak Baku
ap-ril a-pril
mer-de-ka me-rde-ka
cap-lok ca-plok
mak-sud ma-ksud
swas-ta swa-sta
Kaidah
pemenggalan yang benar adalah jika di tengah kata ada dua konsonan bebrurutan,
pemenggalan terdapat di antara kedua konsonan tersebut.
4.
4. Kesalahan
Pemenggalan Tiga Konsonan Atau Lebih di Tengah Kata
Contoh:
Bentuk
Baku Bentuk
Tidak Baku
Ab-strak abs-trak
In-fra inf-ra
Ben-trok bent-rok
In-stan-si ins-tan-si
Kon-truk-si konst-ruk-si
In-stru-men ins-tru-men
Kaidah
pemenggalan yang benar adalah jika di tengah kata ada tiga konsonan atau lebih,
maka pemenggalan tersebut dilakukan di antara konsonan yang pertama termasuk
/ng/, /ny/, /sy/, dan /kh/ dengan konsonan yang kedua.
5.
5. Kesalahan
Pemenggalan Kata Berimbuhan
Contoh:
Bentuk
Baku Bentuk
Tidak Baku
pem-ber-da-ya-an pe-mber-da-ya-an
meng-a-ku-i me-nga-ku-i
bel-a-jar be-la-jar
ge-me-ri-cik g-em-eri-cik
meng-a-nak-ti-ri-kan menga-nak-ti-ri-kan
Kaidah pemenggalan yang benar adalah imbuhan (prefiks, infiks, sufiks, dan konfiks) termasuk yang mengalami perubahan bentuk biasanya ditulis serangkai dengan kata dasarnya dalam pemenggalan kata dipisahkan sebagai satu kesatuan.
6.
6. Kesalahan
Pemenggalan Nama Diri
Contoh:
Bentuk
Baku Bentuk
Tidak Baku
Imam
Nurzaman I-mam
Nur-zaman
Nur
Komari Saputri Nur-Ko-ma-ri
Sa-pu-tri
Pratiwi
Sulistyowati Pra-ti-wi-
Su-lis-tyo-wa-ti
Kaidah pemenggalan yang benar adalah nama orang harus
diusahakan tidak dipenggal atas suku-suku katanya dalam pergantian baris. Yang
dibolehkan adalah pemisahan nama orang tua atas unsur nama pertama dan unsur
nama kedua dan seterusnya.