Tuesday 18 February 2014

Pemenggalan Suku Kata

Menurut Tarigan (1997: 168) disebutkan bahwa analisis kesalahasan berbahasa merupakan suatu proses. Sebagai suatu proses maka ada prosedur yang harus diikuti sebagai pedoman kerja. Prosedur itu terdiri dari beberapa tahap, yaitu: memilih korpus bahasa, mengenali kesalahan, menjelaskan kesalahan, dan mengevaluasi kesalahan.
Setyawati (2010: 171) menjelaskan bahwa pemenggalan kata atau persukuan diperlukan apabila kita harus memenggal sebuah kata dalam tulisan jika terjadi pergantian baris. Pada pergantian baris, tanda hubung harus dibubuhkan di pinggir ujung baris, bukan di bawah ujung garis. Perlu juga diketahui, suku kata atau imbuhan yang terdiri atas sebuah huruf tidak dipenggal agar tidak terdapat satu huruf pada ujung baris atau pada pangkal baris. Sering kita jumpai pemenggalan kata yang tidak sesuai dengan kaidah tata bahasa yang benar. Berikut ini akan diuraikan satu per satu bentuk-bentuk kesalahan pemenggalan kata.
1.      1. Kesalahan Pemeggalan Dua Vokal yang  Berurutan di Tengah Kata
Contoh:  
Bentuk Baku                           Bentuk Tidak Baku
la-in                                         la – in
sa-at                                         sa – at
da-un                                       da – un
au-la                                         a-ula
am-boi                                     a – mboi
sau-da-ra                                  sa-u-da-ra
pan-tai                                     pant-ai 

Kaidah pemenggalan yang benar adalah jika di tengah kata ada dua vokal yang berurutan, pemenggalan dilakukan di antara kedua vokal tersebut. Fonem diftong /ai/, /au/, dan /oi/ tidak pernah diceraikan. Apabila memenggal atau menyukukan sebuah kata, kita harus membubuhkan tanda hubung (-) di antara suku-suku kata itu dengan tidak mendahului atau diikuti spasi.
 
2.      2. Kesalahan Pemenggalan Dua Vokal Mengapit Konsonan di Tengah Kata
Contoh:
Bentuk Baku                           Bentuk Tidak Baku
se-ret                                       ser-et
pa-man                                                pam-an
ba-ngun                                   ban-gun
akh-lak                                                ak-hlak
ma-sya-ra-kat                          mas-ya-ra-kat
i-sya-rat                                   is-ya-rat

Kaidah pemenggalan yang benar adalah jika di tengah kata ada konsonan di antara dua vokal, pemenggalan dilakukan sebelum konsonan tersebut. Selain itu, karena ng, ny, sy, dan kh melambangkan satu konsonan; gabingan huruf itu tidak pernah diceraikan, sehingga pemenggalan suku kata terdapat sebelum atau sesudah pasangan huruf itu.
 
3.      3. Kesalahan Pemengggalan Dua Konsonan Bebrurutan di Tengah Kata
Contoh:
Bentuk Baku                           Bentuk Tidak Baku
ap-ril                                        a-pril
mer-de-ka                                me-rde-ka
cap-lok                                                ca-plok
mak-sud                                  ma-ksud
swas-ta                                                swa-sta
Kaidah pemenggalan yang benar adalah jika di tengah kata ada dua konsonan bebrurutan, pemenggalan terdapat di antara kedua konsonan tersebut.
 
4.      4. Kesalahan Pemenggalan Tiga Konsonan Atau Lebih di Tengah Kata
Contoh:
Bentuk Baku                           Bentuk Tidak Baku
Ab-strak                                  abs-trak
In-fra                                       inf-ra
Ben-trok                                  bent-rok
In-stan-si                                 ins-tan-si
Kon-truk-si                              konst-ruk-si
In-stru-men                             ins-tru-men 

Kaidah pemenggalan yang benar adalah jika di tengah kata ada tiga konsonan atau lebih, maka pemenggalan tersebut dilakukan di antara konsonan yang pertama termasuk /ng/, /ny/, /sy/, dan /kh/ dengan konsonan yang kedua.
 
5.      5. Kesalahan Pemenggalan Kata Berimbuhan
Contoh:
Bentuk Baku                           Bentuk Tidak Baku
pem-ber-da-ya-an                    pe-mber-da-ya-an
meng-a-ku-i                             me-nga-ku-i
bel-a-jar                                   be-la-jar
ge-me-ri-cik                             g-em-eri-cik
meng-a-nak-ti-ri-kan               menga-nak-ti-ri-kan

Kaidah pemenggalan yang benar adalah imbuhan (prefiks, infiks, sufiks, dan konfiks) termasuk yang mengalami perubahan bentuk biasanya ditulis serangkai dengan kata dasarnya dalam pemenggalan kata dipisahkan sebagai satu kesatuan.
 
6.      6. Kesalahan Pemenggalan Nama Diri
Contoh:
Bentuk Baku                           Bentuk Tidak Baku
Imam Nurzaman                     I-mam Nur-zaman
Nur Komari Saputri                Nur-Ko-ma-ri Sa-pu-tri
Pratiwi Sulistyowati                Pra-ti-wi- Su-lis-tyo-wa-ti
 
Kaidah pemenggalan yang benar adalah nama orang harus diusahakan tidak dipenggal atas suku-suku katanya dalam pergantian baris. Yang dibolehkan adalah pemisahan nama orang tua atas unsur nama pertama dan unsur nama kedua dan seterusnya.