Dalam bahasa Indonesia dikenal istilah aiks
(imbuhan). Afiks adalah satuan gramatik terikat yang di dalam suatu kata
merupakan unsur yang bukan kata dan bukan pokok kata, yang memiliki kesanggupan
melekat pada satuan-satuan lain untuk membentuk kata atau pokok kata baru
(Ramlan, 2001: 55). Aiks terbagi atas tiga macam yaitu: preiks (awalan), inisk (sisipan),
dan suiks (akhiran). Pada pembelajaran ini, Anda hanya akan belajar mengenai
preiks dan sufiks.
1. Preiks (awalan)
Beberapa preiks dalam bahasa Indonesia yaitu:
1.
meN–
Awalan meN- berfungsi sebagai pembentuk kata
verbal. Kata verbal adalah kata yang pada tataran klausa mempunyai
kecenderungan menduduki fungsi predikat. Makna awalan meN
1.
Menyatakan suatu perbuatan
yang aktif transitif, maskudnya perbuatan itu dilakukan oleh pelaku yang
menduduki fungsi subjek yang menuntut adanya objek. Contohnya: menulis,
meresmikan, mencetak, dan membaca.
2.
Menyatakan makna proses.
Contohnya: melebar, meluas, dan meninggi.
3.
Menyatakan makna melakukan
tindakan yang berhubungan dengan apa yang tersebut pada bentuk dasar.
Contohnya:
menepi (menuju ke tepi)
merokok (menghisap rokok)
membatu ( menjadi batu)
dan mengabdi (berlaku
sebagai abdi).
Variasi bentuk awalan meN-
1.
meN- akan berubah menjadi
me- jika dilekatkan pada kata-kata yang diawali huruf l, m, n, ny, ng, r, y,
atau w. Contoh: melatih, memakan, menamai, menyatakan, menganga, meramaikan,
meyakinkan, dan mewajibkan.
2.
meN- akan berubah
menjadi men- jika dilekatkan pada kata-kata berawalan huruf d atau t.
Contoh: mendatangkan dan menuduh.
3.
meN- akan berubah
menjadi mem- jika dilekatkan pada kata-kata berawalan huruf b, p,
atau f. Contoh: membabat, memakai, dan memitnah.
4.
meN- akan berubah
menjadi meny- jika dilekatkan pada kata-kata berawalan huruf c, j, dan s.
Contoh: menyatukan, menyucikan, dan menyadari.
5.
meN- akan berubah
menjadi menge- jika dilekatkan pada kata-kata yang bersuku kata satu.
Contoh: mengetik, mengecek, dan mengerem.91 Pariwisata
b. ber-
Awalan ber- berfungsi sebagai pembentuk kata kerja. Makna awalan ber-
adalah sebagai berikut.
1) Menyatakan perbuatan
yang aktif. Contohnya: berjuang, bersandar, dan bernyanyi.
2) Menyatakan dalam
keadaan. Contohnya: bergembira dan berbahagia.
3) Menyatakan makna
kumpulan yang terdiri dari jumlah yang tersebut pada bentuk dasar. Contohnya:
berdua (kumpulan yang terdiri dari dua.
4) Menyatakan makna
melakukan perbuatan berhubung dengan apa yang tersebut pada bentuk dasar.
Contohnya: berbaju (memakai baju) dan berladang (mengusahakan ladang).
5) Menyatakan makna
mempunyai apa yang tersebut pada bentuk dasar. Contohnya: berayah (mempunyai
ayah) dan berpenyakit (mempunyai penyakit).
Variasi bentuk awalan ber-
1)
ber- akan berubah menjadi be- jika dilekatkan pada kata dasar yang suku kata
pertamanya berakhir dengan er. Contoh: bekerja dan bepergian.
2)
Ber- akan berubah menjadi bel- jika dilekatkan pada kata dasar yang diawali
huruf vokal. Contoh: belajar dan belunjur.
c. di-
Awalan di- mempunyai satu fungsi yaitu membentuk kata kerja pasif. Maknanya
menyatakan suatu perbuatan yang pasif. Contohnya: dibawakan, diambil, dan
diresmikan.
B.
Ter-
Awalan ter- berfungsi sebagai pembentuk kata kerja pasif.
Makna awalan ter- sebagai berikut.
1.
Menyatakan ketidaksengajaan
atau ketiba-tibaan. Contohnya: terbakar dan terbangun.
2.
Menyatakan aspek perfektif
sudah dibagi. Contohnya: terbagi (sudah dibagi) dan tertutup (sudah ditutup).
3.
Menyatakan kemungkinan.
Awalan ter- yang menyatakan makna ini pada umumnya didahului kata negatif
tidak atau tak. Contohnya: tidak ternilai (tidak dapat ternilai).
4.
Menyatakan makna paling.
Contohnya: tertinggi dan terpandai.
Variasi bentuk awalan ter-
1.
ter- akan berubah menjadi
te- jika ditambahkan pada kata dasar yang diawali huruf r. Contoh: terebut dan
terasa.
2.
Jika suku kata pertama
kata dasar berakhir dengan bunyi er, fonem /r/ pada awalan ter- ada yang muncul
ada yang tidak. Contoh:
terpercaya dan tepercik.
C.
peN-
Awalan peN- berfungsi sebagai pembentuk kata nominal (
kata benda). Makna awalan peN- sebagai berikut.
1.
Menyatakan makna yang
(pekerjaanya) melakukan perbuatan yang tersebut pada kata bentuk dasar.
Contohnya: pembaca (yang pekerjaannya membaca) dan pelukis (yang pekerjaanya
melukis).
2.
Menyatakan makna alat yang
dipakai untuk melakukan perbuatan yang tersebut pada bentuk dasar. Contohnya:
pemotong, pemukul, dan penjahit.
3.
Menyatakan makna yang
memiliki sifat yang tersebut pada bentuk dasar. Contohnya:
pemberani, pemalu, dan penakut.92 Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia
untuk Kelas XI Program Bahasa
4.
Menyatakan makna
menyebabkan. Contohnya: pengeras, penguat, dan pendingin.
5.
Menyatakan makna yang
pekerjaanya melakukan perbuatan. Contohnya: penyair, pengusaha, dan
penggergaji.
2. Akhiran (sufiks)
Beberapa suiks dalam bahasa Indonesia adalah –kan, –i,
dan –an.
A.
Akhiran (–kan)
Akhiran –kan tidak berfungsi membentuk kata, melainkan berfungsi membentuk
pokok kata. Makna akhiran –kan:
1.
menyatakan makna
benefaktif (perbuatan yang dilakukan untuk orang lain). Contohnya: membacakan, membelikan,
dan membawakan.
2.
menyatakan makna
menyebabkan sesuatu melakukan perbuatan yang tersebut pada bentuk dasar.
Contohnya: menerbangkan dan memberangkatkan.
3.
menyatakan makna sesuatu
menjadi yang seperti yang tersebut pada bentuk dasar. Contohnya: meluaskan dan
membetulkan.
4.
menyatakan menyebabkan
sesuatu jadi atau menganggap sesuatu sebagai apa yang tersebut pada bentuk
dasar.
Contohnya: mendewakan (menganggap …
sebagai dewa)
mengurbankan (menyebabkan
… jadi kurban).
5.
menyatakan membawa/
memasukkan sesuatu ke tempat yang tersebut pada bentuk dasar. Contohnya:
memenjarakan (memasukan …
ke penjara)
menyeberangkan (membawa …
ke seberang).
B.
Akhiran (–i)
Akhiran –i berfungsi membentuk pokok kata. Makna akhiran –i:
1.
menyatakan makna perbuatan
yang tersebut pada bentuk dasar itu dilakukan berulang-ulang. Contohnya:
memukuli (memukul berulang-ulang).
2.
menyatakan makna memberi
apa yang tersebut pada bentuk dasar. Contohnya: menggarami, memagari, dan
menomori.
3.
menyatakan makna tempat.
Contohnya: menduduki dan mendatangi.
4.
menyatakan makna kausatif
membuat jadi. Contohnya: memanasi dan melempari.
C.
Akhiran (–an)
Akhiran –an berfungsi sebagai pembentuk kata nominal. Makna akhiran –an:
1.
menyatakan makna alat
untuk. Contohnya: timbangan dan garisan.
2.
menyatakan makna hasil.
Contohnya: karangan dan tulisan.
3.
menyatakan makna
tiap-tiap. Contohnya: bulanan dan mingguan.