PUISI "PRAHARA BATU METEOR""
Saat sumua kembali pada
tempatnya
Bulan kembali pada orbitnya
Air-air kembali ke muara
Itik, angsa kembali rindu
akan induknya
Kaleng-kaleng kosong dibuang
ke sampah
Ada apa dengan dunia ini
Gelap terasa di siang hari
Sepi di tengah ramainya
pasar
Aku telah kembali
Pada hari-hari aku
dilahirkan
Aku terus menangis
Bahagia
Kecewa
Dunia ini telah melahirkanku
Dari sebongkah batu meteor
Aku begitu asing
Orang-orang pun mengagumiku
Hanya sebatas aku benda
meteor
Tuhan telah memberikanku sebongkah
hati
Tapi aku tak tahu untuk apa
benda ini
Warnanya kadang putih kadang
menjadi hitam
Ingin aku buang tapi aku
meyukainya
Tapi aku juga resah
Benda ini tak bias membuatku
tidur
Banyumanik, 06.36 / Ahad, 26 Mei 2013
No comments:
Post a Comment