Sunday 14 April 2013

Definisi ADVERBIA


A.    BATASAN DAN CIRI-CIRI ADVERBIA
Adverbia adalah kata yang memberikan keterangan pada verba, adjektiva, nomina predikatif, atau kalimat. Dalam kalimat saya ingin cepat-cepat pulang, kata cepat-cepat adalah adverbial yang menerangkan verba pulang ; juga dalam kalimat ibu rukni sangat bijaksana, kata sangat adalah adverbial yang menerangkan adjektiva bijaksana.
Adverbial sebagai kategori harus dibedakan dari keterangan sebagai fungsi kalimat. Jadi, dalam kalimat Ia datang kemarina, kata kemarin berkategori nomina (bukan adverbial), tetapi fungsinya adalah keterangan waktu. Dalam kalimat Ibu Rukni sangat bijaksana, kata sangat berfungsi sebagai keterangan dan kebetulan juga kategorinya adalah adverbial.
Adverbia dalam bahasa Indonesia dapat diklasifikasikan dengan mempertimbangkan
1.                  Bentuk
2.                  Struktur Sintaksis
3.                  Maknanya

B.           BENTUK ADVERBIA
Adverbia dapat terdiri atas satu morfem (monomorfemis) dapat pula terdiri atas morfem dua atau lebih (polimorfemis). Kata sangat adalah monomorfemis, (-sedang-) sedangkan sebaiknya adalah polimorfemis (se-baik-nya).
Adverbial yang polimorfemis dibentuk melalui salah satu cara berikut :
1.         Mengulang kata dasar contoh ; diam-diam, pelan-pelan, hati-hati.
2.         Mengulang kata dasar dan menambahkan sufiks –an seperti ; habis-   habisan.
3.         Mengulang kata dasar dan menambahkan gabungan sufiks se-+-nya, seperti; setinggi-tingginya, sedalam-dalamnya, sekuat-kuatnya.
4.         Dengan menambahkan gabungan sufiks se-+-nya, seperti ; sebaiknya, selekasnya, sebearnya, sesungguhnya, dan sebagainya.
5.         Dengan menambahkan -nya pada kata dasar. Contoh; agaknya, biasanya, rupanya, rasanya.
C.        STRUKTUR SINTAKSIS ADVERBIA
Strutur sintaksis adverbial dapat dilihat melalui dua segi yaitu :
1.         Letak strukturnya dengan ciri sebagai berikut :
-           Senantiasa mendahului kata yang diterangkan. Contoh ; lebih tinggi, terlalu kuat, sangat pandai, hanya menulis.
-           Senantiasa mengikuti kata yang diterangkan. Contoh ; tampan nian, jelek benar, duduk saja, merah sekali.
-           Dapat mendahului atau mengikuti kata yang diterangkan. Contoh ; jangan lekas-lekas pulang, jangan pulang lekas-lekas, lekas-lekas dia pulang.
2.         Lingkup strukturnya dapat ditinjau dari medan jangkauan adverbial yang terbatas pada satuan frasa dan yang mencapai satuan kalimat. Adverbial yang jangkauannya terbatas pada :
-           Frasa adjectival. Contoh ; tinggi sekali, agak cantik.
-           Frasa verbal. Contoh ; berlari cepat, lekas-lekas pulang.
-           Frasa adverbial. Contoh ; tiba-tiba sekali, kurang serempak.
-           Frasa nominal predikat. Contoh ; hanya petani, hanya guru.

Dari keempat frasa diatas hanya frasa verballah yang memiliki keleluasan berpindah tempat, di awal maupun di belakang konstituen intinya.

D.        MAKNA ADVERBIA
Makna adverbial dapat ditinjau dalam kaitannya dengan unsur lain pada suatu struktur (kaitan relasional). Makna relasional adverbial dapat diamati pada satuan frasa dan satuan klausa.
D.1.     Makna Relasional Pada Satuan Frasa
Ada adverbial yang secara semantik bergantung pada satuan leksikal lain; keberadaannya di dalam suatu satuan frasa yang berkaitan dengan konstituen lain. Keterkaitan itu merupakan hubungan antara pewatas dan inti. Sebagai misal, pada frasa sangat baik, kata baik adalah inti dan sangat menjadi pewatasnya.
Adverbial yang jangkaunnya meliputi seluruh kalimat atau klausa tidak terikat pada batas frasa. Adverbia jenis ini biasanya dapat bepindah tempat di dalam kalimat, seperti pada contoh berikut :
-                      Biasanya dia pulang pukul lima.
-                      Dia biasanya pulang pukul lima.
-                      Dia pulang pukul lima biasanya.
Bentuk lain yang termasuk adverbial jenis ini adalah sebenarnya, sesungguhnya, agaknya, rupanya, seyogianya, sebaiknya.
Ada dua macam adverbia pewatas :pewatas adjektiva dan pewatas verba. Adverbial pewatas adjektiva tidak dapat berdiri sendiri sebagai satuan tunggal pembentuk kalimat. Pemunculannya selalu berkaitan dengan konstituen intinya. Adverbia pewatas seperti sangat, misalnya , memerlukan adjektiva seperti besar sebagai intinya : sangat besar. Adverbial pewatas verba dapat merupakan satuan tunggal pembentuk kalimat, misalnya, sebagai jawaban singkat atas suatu pertanyaan. Seperti jawaban ; hampir, kadang-kadang, sering, mungkin, pernah, selalu.

D.2.     Makna Relasional Pada Satuan Klausa
Sebagai salah satu unsur di dalam suatu klausa, adverbia memiliki makna relasional. Dasar pemaknaannya adalah jenis pertanyaan yang memunculkan adverbial yang bersangkutan.
Pertanyaan yang diawali dengan kata bagaimana mengundang tampilnya adverbial cara. Dengan demikian maka adverbial cara mengacu pada caranya suatu perbuatan yang dilakukan. Adverbia jenis ini berupa bentuk
-                      Reduplikasi adjektiva
-                      Reduplikasi dengan –an
-                      Reduplikasi dengan se-+nya.

D.3. 1  Adverbia Cara Bentuk Ulang dan Frasa Adverbial
Adverbial cara yang memakai reduplikasi menyatakan makna cara melakukan suatu perbuatan. Adverbial jenis ini pada umumnya dibentuk dengan mengulang kata dasar berupa adjektiva. Sebagai adverbial cara jenis ini dapat diganti dengan kontruksi preposisional dengan + adjektiva, menjadi frasa adverbial. Perhatikan contoh berikut ini :
            a.         dibayar dengan mahal                        : dibayar mahal-mahal
            b.         berlari dengan cepat                : berlari cepat-cepat
            c.         meloncat dengan tinggi           : meloncat tinggi-tinggi
            d.         datang dengan segera             : datang segera-segera

D.3.2   Adverbia Cara Bentuk Ulang dengan –an
Adverbial cara yang memakai reduplikasi dengan –an menyatakan cara yang dilakukan sampai ke titik yang paling tuntas. Bentuk reduplikasi ini ada yang tanpa didahului konstituen apa-apa, dan ada pula yang dapat didahului dengan secara sehingga menjadi frasa adverbial. Perhatikan contoh berikut :
-                      Mereka berjuang mati-matian
-                      Dia dikritik habis-habisan
-                      Pesta itu dirayakan (secara) besar-besaran
-                      Ayah saya berdagang (secara) kecil-kecilan

D.3.3.  Adverbial Cara Bentuk Ulang dengan se-+nya
Reduplikasi yang dimaksud menyatakan kemungkinan dengan derajat yang paling ekstrem, dan lazim dapat berdistribusi pararel dengan kontruksi se-+ adjektiva + mungkin. Perhatikan contoh berikut :
-                      Serendah-rendahnya               : serendah mungkin
-                      Setinggi-tingginya                   : setinggi mungkin
-                      Secepat-cepatnya                    : secepat mungkin

1 comment: